Dalam dunia drone, teknologi autopilot dan tracking menjadi salah satu fitur yang paling dicari oleh pengguna, baik itu profesional fotografi, videografi, hingga pengguna hobi. Kemampuan drone untuk mengikuti objek secara otomatis (autonomous tracking) serta menjaga kestabilan saat terbang tanpa perlu intervensi penuh dari pengguna telah membuat dua merek ini, DJI dan Skydio, bersaing dalam menghadirkan inovasi terbaik mereka. Pada blog kali ini, kita akan membandingkan dua model andalan dari kedua perusahaan tersebut: DJI Mavic 3 Pro dan Skydio 2+. Pertanyaannya adalah, mana yang lebih unggul dalam hal fitur autopilot dan tracking?
Sekilas Tentang DJI Mavic 3 Pro dan Skydio 2+
Sebelum kita masuk ke perbandingan mendalam tentang fitur-fitur canggih mereka, mari kita kenali terlebih dahulu apa yang ditawarkan oleh masing-masing drone secara keseluruhan.
DJI Mavic 3 Pro
DJI Mavic 3 Pro adalah salah satu produk unggulan dari DJI, merek asal Tiongkok yang telah memimpin pasar drone selama bertahun-tahun. DJI dikenal dengan produk-produk drone yang stabil, berkualitas tinggi, dan sarat teknologi mutakhir. Mavic 3 Pro menawarkan banyak peningkatan dibandingkan generasi sebelumnya, termasuk peningkatan pada sistem kamera yang kini dilengkapi sensor Hasselblad serta teknologi penangkapan gambar 5.1K. Selain itu, fitur-fitur canggih seperti penghindaran rintangan omnidirectional (360 derajat), kemampuan terbang lebih lama, dan sistem autopilot yang lebih presisi menjadikannya pilihan yang kuat di kalangan penggemar drone dan profesional.
Skydio 2+
Skydio, perusahaan teknologi drone asal Amerika Serikat, mengambil pendekatan berbeda dari DJI. Fokus utama Skydio adalah pada kecerdasan buatan (AI) yang canggih untuk sistem navigasi otonom. Skydio 2+ merupakan iterasi terbaru dari seri Skydio 2, yang menampilkan peningkatan pada jangkauan penerbangan serta peningkatan fitur pelacakan otomatis dan penghindaran rintangan. Skydio 2+ dipuji karena kemampuan tracking-nya yang luar biasa dan merupakan salah satu drone yang paling unggul dalam mengikuti objek secara otonom, bahkan di lingkungan yang kompleks dan menantang.
1. Sistem Autopilot: Siapa yang Lebih Canggih?
Fitur autopilot pada drone memungkinkan pengguna untuk terbang dengan lebih aman dan mudah, bahkan tanpa keahlian terbang manual yang memadai. Sistem ini mengintegrasikan penghindaran rintangan, navigasi otomatis, dan stabilisasi penerbangan.
DJI Mavic 3 Pro: Autopilot yang Presisi
DJI Mavic 3 Pro dilengkapi dengan teknologi Advanced Pilot Assistance System (APAS) 5.0, sistem autopilot yang mampu menghindari rintangan di sekitarnya secara cerdas. Drone ini menggunakan sensor omnidirectional, yang artinya memiliki kemampuan penginderaan di setiap arah (depan, belakang, kiri, kanan, atas, dan bawah). Sistem ini memanfaatkan berbagai sensor visual serta teknologi time-of-flight (ToF) untuk mendeteksi dan menghindari objek selama penerbangan.
- Mode Penerbangan Otonom: Mavic 3 Pro menawarkan beberapa mode penerbangan otonom seperti ActiveTrack 5.0, Point of Interest, dan Waypoints. ActiveTrack 5.0 memungkinkan drone mengikuti objek bergerak dengan presisi, sementara Waypoints memungkinkan pengguna menetapkan jalur penerbangan yang diinginkan.
- Penghindaran Rintangan: DJI mengklaim bahwa sistem penghindaran rintangan pada Mavic 3 Pro adalah yang paling maju dari semua drone mereka, dengan kemampuan yang sangat andal dalam mendeteksi objek dari kejauhan dan bergerak dengan cepat untuk menghindari tabrakan.
- Akurasi Navigasi: Berkat teknologi GPS multi-band serta dukungan RTK (Real-Time Kinematic), Mavic 3 Pro memiliki akurasi posisi yang sangat tinggi, yang sangat penting untuk operasi penerbangan otonom di area terbuka.
Skydio 2+: Keunggulan Kecerdasan Buatan (AI)
Jika Mavic 3 Pro terkenal karena keandalannya dalam stabilitas penerbangan, Skydio 2+ adalah raja dalam hal kecerdasan buatan untuk autopilot. Skydio 2+ menggunakan enam kamera 4K di sekeliling bodinya untuk menciptakan peta 3D lingkungan sekitar drone secara real-time. Inilah yang membuat kemampuan penghindaran rintangannya luar biasa, bahkan di lingkungan yang sangat menantang, seperti hutan atau area dengan banyak cabang pohon.
- Skydio Autonomy Engine: Fitur autopilot dari Skydio 2+ diatur oleh Skydio Autonomy Engine, sebuah AI yang sangat cerdas dan memungkinkan drone untuk terbang secara otonom tanpa input manusia. Drone ini bisa terbang melalui ruang yang sempit, menghindari rintangan dengan mudah, dan tetap mengikuti objek bergerak dengan presisi tinggi, bahkan di lingkungan yang sulit.
- Mode Penerbangan Otonom: Selain pelacakan otomatis, Skydio 2+ juga mendukung fitur Waypoints dan GPS-based tracking. Salah satu keunggulan Skydio 2+ adalah drone ini bisa terbang secara mulus tanpa harus bergantung sepenuhnya pada GPS, yang sangat bermanfaat saat terbang di lingkungan di mana sinyal GPS lemah.
- Kecepatan Penghindaran Rintangan: Penggunaan AI membuat Skydio 2+ mampu bereaksi lebih cepat terhadap perubahan lingkungan dibandingkan dengan sistem berbasis sensor biasa. Hal ini membuatnya ideal untuk mengikuti objek yang bergerak cepat, seperti sepeda atau mobil, di area yang kompleks.
2. Fitur Tracking: Siapa yang Lebih Unggul dalam Mengikuti Objek?
Salah satu alasan utama pengguna memilih drone dengan kemampuan autopilot adalah fitur tracking. Drone dengan kemampuan tracking yang baik bisa mengikuti objek yang bergerak tanpa intervensi manual, menjaga kamera tetap fokus pada objek tersebut.
DJI Mavic 3 Pro: ActiveTrack 5.0
DJI Mavic 3 Pro mengandalkan teknologi ActiveTrack 5.0 untuk fitur tracking-nya. Dalam versi terbaru ini, DJI telah meningkatkan kemampuan pelacakan sehingga drone dapat mengikuti objek dengan lebih halus dan stabil, bahkan jika objek bergerak cepat atau berubah arah secara tiba-tiba. Fitur ActiveTrack 5.0 juga memungkinkan pelacakan dari berbagai sudut yang berbeda, yang membuat pengguna bisa mendapatkan footage dinamis tanpa perlu khawatir tentang posisi drone.
- Penggunaan AI dalam Tracking: Meskipun ActiveTrack mengandalkan AI untuk pelacakan, AI yang digunakan DJI lebih sederhana dibandingkan dengan Skydio. ActiveTrack tetap sangat berguna di banyak situasi, terutama untuk perekaman objek yang bergerak lambat atau sedang dalam area yang cukup terbuka.
- Mode Pelacakan yang Fleksibel: ActiveTrack memungkinkan pelacakan dari depan, belakang, atau samping objek, dan drone secara otomatis akan menghindari rintangan saat mengikuti objek. Pengguna juga dapat mengatur kecepatan pelacakan sesuai kebutuhan.
Skydio 2+: Autonomy and AI-Powered Tracking
Fitur tracking pada Skydio 2+ adalah yang paling menonjol dalam kategori ini. Skydio dikenal dengan pelacakan objek yang sangat akurat dan mulus, berkat kekuatan AI yang menggerakkan sistem ini. Skydio 2+ tidak hanya mampu mengikuti objek secara mulus di ruang terbuka, tetapi juga di lingkungan yang penuh dengan rintangan, seperti hutan, pegunungan, atau area perkotaan.
- AI-Powered Tracking: Skydio 2+ benar-benar berbeda dalam pendekatan pelacakannya. Drone ini tidak hanya mengikuti objek, tetapi juga “memahami” lingkungan sekitarnya. Ini memungkinkan drone untuk memilih jalur terbang terbaik, menjaga jarak aman dari rintangan sambil tetap mengikuti objek secara akurat. Tidak ada drone lain yang bisa menandingi kemampuan ini dalam lingkungan yang padat dan kompleks.
- Daya Tahan dan Kecepatan dalam Pelacakan: Skydio 2+ dapat mengikuti objek yang bergerak dengan sangat cepat, seperti sepeda motor atau mobil, sambil menghindari pohon, kabel listrik, dan bangunan tanpa tersendat. Keunggulan inilah yang menjadikan Skydio 2+ pilihan utama bagi mereka yang sering terbang di lingkungan sulit atau membutuhkan pelacakan objek dalam aktivitas berkecepatan tinggi.
3. Kualitas Kamera dan Stabilitas Gambar
Selain autopilot dan tracking, faktor lain yang sangat penting adalah kualitas kamera serta stabilitas gambar yang dihasilkan oleh kedua drone ini. Dalam hal ini, DJI Mavic 3 Pro tampaknya lebih unggul dari Skydio 2+ karena kamera bawaan yang sangat kuat.
DJI Mavic 3 Pro: Kamera Hasselblad dan 5.1K
DJI Mavic 3 Pro dibekali dengan kamera Hasselblad 4/3 CMOS yang menawarkan resolusi hingga 5.1K untuk perekaman video. Kamera ini dirancang untuk menghasilkan kualitas gambar yang sangat tinggi, baik dari segi detail, warna, maupun pencahayaan. Sensor besar 4/3 memungkinkan pengguna
menghasilkan gambar yang berkualitas tinggi, bahkan dalam kondisi cahaya rendah. Kamera Hasselblad pada Mavic 3 Pro terkenal dengan reproduksi warna Natural Colour Solution (NCS), yang memungkinkan gambar dan video terlihat lebih natural tanpa perlu banyak pengolahan pasca-produksi.
- Kamera Utama Hasselblad: Dengan sensor besar 4/3, kamera ini mampu menangkap lebih banyak cahaya, memberikan hasil yang tajam dan detail pada video 5.1K dan foto dengan resolusi tinggi. Kamera ini sangat ideal bagi para fotografer udara atau pembuat film yang mengutamakan kualitas gambar.
- Kualitas Stabilisasi Gimbal: DJI Mavic 3 Pro dilengkapi dengan 3-axis gimbal yang memastikan stabilitas gambar saat drone terbang, bahkan ketika angin kencang atau dalam manuver yang cepat. Hal ini membuat hasil rekaman tetap mulus dan tidak goyah.
Skydio 2+: Kualitas Kamera dan Stabilisasi
Meskipun Skydio 2+ tidak menggunakan kamera dari brand ternama seperti Hasselblad, drone ini tetap dilengkapi dengan kamera yang mampu menghasilkan video berkualitas tinggi hingga 4K pada 60fps. Kamera Skydio 2+ dilengkapi dengan sensor 1/2.3” yang cukup baik untuk menghasilkan gambar tajam, tetapi tidak sebanding dengan kemampuan sensor besar 4/3 pada DJI Mavic 3 Pro dalam hal menangkap detail di kondisi cahaya yang lebih kompleks.
- Kamera 4K dan Kualitas Warna: Kamera Skydio 2+ mampu menghasilkan video 4K yang sangat baik dan tajam dalam berbagai kondisi pencahayaan, tetapi tidak memiliki kedalaman warna dan detail yang sama seperti Mavic 3 Pro. Untuk penggunaan biasa atau pelacakan di area outdoor yang terang, hasil kamera Skydio sudah cukup memadai.
- Stabilisasi: Sama seperti Mavic 3 Pro, Skydio 2+ juga dilengkapi dengan gimbal 3-axis untuk menjaga stabilitas gambar. Meski begitu, karena Skydio 2+ sering digunakan di area yang lebih kompleks dengan banyak pergerakan, stabilisasi ini sangat diuji saat drone melakukan manuver menghindari rintangan. Gimbal pada Skydio tetap memberikan hasil yang stabil, tetapi dalam kondisi yang lebih ekstrem, hasilnya bisa sedikit lebih kasar dibandingkan dengan DJI.
4. Penggunaan dan Kemudahan Kontrol
Penggunaan drone yang nyaman adalah kunci, terutama bagi pengguna yang tidak terlalu berpengalaman dalam menerbangkan drone. Baik DJI Mavic 3 Pro maupun Skydio 2+ menawarkan kemudahan kontrol, tetapi dengan pendekatan yang berbeda.
DJI Mavic 3 Pro: Pengendalian Manual dan Otonom
DJI dikenal dengan aplikasi DJI Fly yang sangat user-friendly dan intuitif. Pengguna dapat dengan mudah mengatur drone, mengakses berbagai mode penerbangan, dan menyesuaikan setting kamera langsung dari aplikasi. Mavic 3 Pro juga menawarkan transmisi video OcuSync 3.0, yang memberikan jangkauan hingga 15 km dengan kualitas video live-streaming 1080p.
- Pengendalian Fleksibel: DJI Mavic 3 Pro memungkinkan pengendalian manual penuh, yang ideal untuk para pilot drone berpengalaman yang ingin menyesuaikan setiap detail penerbangan. Namun, bagi pemula, mode autopilot dan fitur penghindaran rintangan membuat penerbangan terasa lebih mudah.
- Aplikasi dan Fitur Penerbangan Canggih: Aplikasi DJI Fly memberikan akses ke fitur penerbangan pintar seperti QuickShots, MasterShots, dan pengaturan Waypoints yang membantu pengguna membuat jalur penerbangan otomatis dengan mudah.
Skydio 2+: Pengendalian Otonom dengan Dukungan Manual Terbatas
Di sisi lain, Skydio 2+ lebih berfokus pada penerbangan otonom. Drone ini dirancang untuk mengambil alih kendali sebanyak mungkin menggunakan AI yang cerdas. Meskipun Skydio menyediakan kontrol manual, sebagian besar pengguna lebih memilih menggunakan fitur autopilot yang telah dirancang untuk membuat drone ini mengikuti objek dan terbang tanpa banyak intervensi pengguna.
- Penggunaan Controller Tambahan: Meskipun Skydio 2+ dapat digunakan tanpa remote, hanya dengan Skydio Beacon atau smartphone, pengguna juga dapat menambahkan controller eksternal untuk pengendalian yang lebih manual. Namun, pengalaman terbaik biasanya diperoleh dengan menggunakan Skydio dalam mode otonom.
- Kemudahan Bagi Pemula: Bagi mereka yang baru mengenal drone, Skydio 2+ bisa dibilang lebih mudah digunakan karena AI yang sangat cerdas. Bahkan tanpa banyak pengalaman, pengguna bisa mendapatkan hasil yang luar biasa dengan hanya menetapkan objek yang ingin dilacak.
5. Daya Tahan Baterai dan Jangkauan
Dalam hal daya tahan baterai, kedua drone ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Daya tahan baterai menentukan seberapa lama drone bisa terbang dalam sekali pengisian, sementara jangkauan menentukan seberapa jauh drone bisa terbang dari pengendali tanpa kehilangan sinyal.
DJI Mavic 3 Pro: Terbang Lebih Lama
DJI Mavic 3 Pro menawarkan waktu terbang yang lebih panjang dibandingkan Skydio 2+. Dengan baterai yang lebih besar, drone ini mampu terbang hingga 46 menit dalam kondisi ideal. Hal ini membuat Mavic 3 Pro cocok untuk proyek yang memerlukan penerbangan lebih lama tanpa perlu mengganti baterai.
- Waktu Terbang dan Jangkauan: Selain waktu terbang yang lebih lama, Mavic 3 Pro juga memiliki jangkauan yang lebih luas, hingga 15 km berkat teknologi OcuSync 3.0. Pengguna dapat terbang lebih jauh tanpa khawatir kehilangan sinyal, yang sangat berguna untuk pengambilan gambar di area terbuka yang luas.
Skydio 2+: Waktu Terbang Lebih Pendek, Jangkauan Terbatas
Daya tahan baterai pada Skydio 2+ lebih pendek dibandingkan dengan Mavic 3 Pro, dengan waktu terbang maksimal sekitar 27 menit dalam kondisi optimal. Jangkauan drone ini juga lebih terbatas, hanya sekitar 6 km jika menggunakan Beacon atau controller tambahan.
- Penerbangan di Area Terbatas: Bagi pengguna yang lebih sering terbang di lingkungan yang penuh rintangan, waktu terbang Skydio 2+ mungkin sudah cukup memadai. Namun, untuk proyek dengan cakupan area yang luas, pengguna mungkin perlu membawa baterai cadangan atau memilih drone dengan jangkauan yang lebih panjang.
6. Harga dan Nilai
Terakhir, kita tidak bisa mengabaikan aspek harga. Harga menjadi salah satu pertimbangan utama, terutama ketika membandingkan fitur-fitur premium yang ditawarkan oleh kedua drone ini.
DJI Mavic 3 Pro: Drone Premium dengan Harga Tinggi
DJI Mavic 3 Pro termasuk dalam kategori drone premium, dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan Skydio 2+. Dengan fitur yang sangat canggih, kamera Hasselblad, dan daya tahan baterai yang lebih lama, Mavic 3 Pro memang ditujukan untuk para profesional yang membutuhkan alat terbaik untuk proyek mereka.
- Harga dan Kelengkapan: Harga Mavic 3 Pro bisa berkisar antara $2,000 hingga $3,000, tergantung pada bundle yang dipilih. Ini menjadikannya pilihan yang mahal, tetapi sangat sebanding dengan kualitas dan fitur yang ditawarkan.
Skydio 2+: Harga Lebih Terjangkau
Skydio 2+ ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Mavic 3 Pro, dengan kisaran $1,000 hingga $1,500, tergantung pada aksesori yang dibeli, seperti Beacon atau controller tambahan. Bagi pengguna yang mencari fitur autopilot dan tracking yang canggih dengan harga lebih terjangkau, Skydio 2+ menawarkan nilai yang luar biasa.
Mana yang Lebih Unggul?
Jika fokus utama Anda adalah tracking otomatis dan kemampuan autopilot yang luar biasa di lingkungan yang menantang, Skydio 2+ adalah pemenangnya. Drone ini mengandalkan AI canggih yang mampu menghindari rintangan dan mengikuti objek dengan presisi di berbagai kondisi medan.
Namun, jika Anda menginginkan drone dengan kamera terbaik, waktu terbang lebih lama, dan kontrol manual yang fleksibel, DJI Mavic 3 Pro lebih unggul. Fitur ActiveTrack 5.0 pada Mavic 3 Pro juga sangat berguna untuk pelacakan, meskipun tidak seandal Skydio di lingkungan yang kompleks.
Akhirnya, pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan spesifik Anda. Untuk pencipta konten profesional yang mengutamakan kualitas kamera dan stabilitas penerbangan, DJI Mavic 3 Pro jelas pilihan utama. Sedangkan, bagi petualang atau pengguna yang menginginkan pelacakan otomatis tanpa repot di lingkungan sulit, Skydio 2+ adalah pilihan yang lebih baik.